PenjuruBogor.com – Pasca pengundian nomor urut pasangan calon bupati Bogor, Bayu Syahjohan dan Musyafaur Rahman inginkan pemerintah yang bersih dan sejahtera.
Calon Bupati Bogor yang diusung kader PDIP itu serta paslon yang dapat nomor urut 2, Bayu Syahjohan, mengungkapkan pasca pengundian nomor urut tak banyak yang diungkapkan, hanya saja memiliki keinginan dari pasangan agar bisa terwujud.
“Tak banyak yang ingin kami sampaikan, dari pasangan kami untuk membangun kesejahteraan tentunya harus dari pemerintahan yang bersih,” katanya, Senin (23/9/24).
Menurutnya, dalam mewujudkan keinginan itu, maka tentunya harus menjadi pemerintah yang bersih dari segala bidang aspek.
“Untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih tadi hal Yang menjadi prinsip kami berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan tebu kepribadian dalam bidang kebudayaan,” jelasnya.
Namun, ia optimis bahwa, hal itu bisa dilakukan ketika dirinya dan pasangan wakil calon bupati Musyafaur Rahman terpilih menjadi Bupati Bogor.
“Dan mudah-mudahan pasangan kami bisa membuat perubahan yang lebih baik lagi untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bogor yang sangat tertinggal, tanpa korupsi insyaallah,” tandasnya.
Profil Bayu Syahjohan
Bayu Syahjohan lahir di Bandung, saat ini berusia 54 tahun, akan tetapi belilau besar di Bogor, Bayu pun pernah kerja di suatu Perbankan selama 27 tahun.
Profil Musyafaur Rahman
Musyafaur Rahman lahir di Jakarta, 8 Desember 1978. Ibunya, Imroatul Hidayati adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berprofesi sebagai Guru Agama. Ayahnya bernama Cholid Asyhuri Surachman, seorang guru PNS yang pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah MIN, Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Kang Mus merupakan profesional asal Kabupaten Bogor yang bermukim di Kecamatan Cileungsi. Saat ini dia menjabat sebagai Komisaris di PT Petrokimia Kayaku. Ia akan mengundurkan dari perusahaan tersebut pada saat ditetapkan menjadi calon Wakil Bupati Bogor.
Kang Mus juga pernah menjabat sebagai Komisaris Independen di PT Indah Karya (Persero). Pengangkatan Musyafaur Rahman sebagai Komisaris Independen PT Indah Karya (Persero) mengacu pada Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-218/MBU/09/2022 tanggal 29 September 2022.
Saat menjadi mahasiswa, Kang Mus tergabung dalam Forum Komunikasi Senat Mahasiswa Jakarta (FKSMJ). Ia juga merupakan salah satu pendiri Komite Aksi Mahasiswa (KAM) Jakarta (1999) dan menjadi koordinator KAM Jakarta (2001-2005).
Kang Mus pernah mendirikan Majalah RuangFilm (2006-2008). Saat itu ia menjabat sebagai owner merangkap Pemimpin Redaksi (Pemred), editor sekaligus desainer kreatif. Majalah tersebut terbit 13 edisi. Majalah RuangFilm akhirnya terpaksa ditutup, seiring penggerebekan kantor dan penutupan aparat terkait aksi Tali Geni (penolakan kenaikan harga BBM) yang massif saat itu.
(Leon)