InfoJualRumah.id - Sebuah studi global yang dilakukan oleh Savills World Research mengungkapkan bahwa investasi real estate di seluruh dunia diperkirakan akan mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2024, dengan puncaknya terjadi pada kuartal ketiga.

Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa Portugal menjadi salah satu destinasi utama untuk investasi real estate, didorong oleh daya tarik pariwisata yang terus berkembang.

Para peneliti dari Savills mengungkapkan pandangan optimis terhadap lingkungan investasi pada tahun 2024. Sebanyak 57% responden memperkirakan adanya peningkatan aktivitas investasi yang moderat dan stabil hingga tahun berikutnya.

Optimisme ini tercermin dalam lonjakan permintaan di sektor properti residensial multi keluarga yang mengalami peningkatan hingga 70%, seiring dengan permintaan yang jauh melampaui pasokan. Selain itu, sektor properti industri dan logistik juga mengalami kenaikan sebesar 66%, berkat dukungan fundamental yang solid. Lonjakan investasi ini terutama terjadi di pasar utama seperti Amerika Serikat dan Inggris.
 

Tantangan Pasar Real Estate di Eropa

Pasar real estate di Eropa menghadapi tantangan berupa kenaikan suku bunga, yang memengaruhi nilai aset serta memperlambat arus investasi. Perusahaan konsultan properti komersial, BNP Paribas Real Estate, memproyeksikan pemulihan mulai terjadi pada tahun 2024. Investor kini menyesuaikan strategi mereka dengan kondisi makroekonomi yang semakin stabil.

Pada paruh pertama tahun 2023, investasi real estate di Eropa mencapai titik terendah dalam satu dekade, turun hingga 57%. Penurunan signifikan ini terlihat di negara-negara seperti Inggris, Jerman, Prancis, Spanyol, dan Italia. Namun, Spanyol menjadi pengecualian dengan mencatatkan peningkatan investasi.
 

Prospek Pasar Perumahan Eropa 2024

Awal tahun 2023 menunjukkan penurunan investasi residensial di Eropa sebesar 62% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Savills menyarankan agar harga properti disesuaikan untuk mendukung kelanjutan transaksi, terutama bagi pihak yang menghadapi refinancing atau pelunasan pinjaman. Namun, langkah ini juga membawa risiko bagi sebagian investor.

Selama lima tahun ke depan, meskipun harga rumah bekas diperkirakan menurun, permintaan terhadap properti sewa tetap tinggi. Hal ini disebabkan oleh keterjangkauan yang menurun akibat kenaikan suku bunga hipotek dan harga rumah.

Beberapa kota di Eropa Selatan, termasuk Vienna, menunjukkan resistensi terhadap kenaikan harga. Namun, perubahan kondisi pasar diperkirakan dapat terjadi menjelang akhir tahun.

Secara keseluruhan, meskipun pasar real estate Eropa menghadapi tantangan, prospek pemulihan bertahap terlihat menjanjikan pada tahun 2024. Portugal, dengan daya tarik pariwisata yang terus meningkat, tetap menjadi salah satu destinasi utama untuk investasi real estate.