09 April, 2025

Pj Bupati Bogor Didesak Minta Maaf Secara Terbuka

February 03, 2025
3Menit Baca
104 Views

Ucapan Penjabat (Pj) Bupati Bogor, Bachril Bakri, yang menuding penurunan angka rata-rata lama sekolah (RLS) di Kabupaten Bogor akibat banyaknya pondok pesantren (ponpes) telah menyinggung berbagai pihak. Kalangan santri, aktivis, dan ulama di berbagai pelosok mendesak agar Bachril Bakri meminta maaf kepada masyarakat secara terbuka.

PenjuruBogor -- Ucapan Penjabat (Pj) Bupati Bogor, Bachril Bakri, yang menuding penurunan angka rata-rata lama sekolah (RLS) di Kabupaten Bogor akibat banyaknya pondok pesantren (ponpes) telah menyinggung berbagai pihak. Kalangan santri, aktivis, dan ulama di berbagai pelosok mendesak agar Bachril Bakri meminta maaf kepada masyarakat secara terbuka.

 

Selain didesak untuk meminta maaf atas ucapan kontroversialnya tersebut, Bachril Bakri terancam didemo besar-besaran oleh kalangan santri, ulama, kiai, dan aktivis dan seluruh ponpes se-Kabupaten Bogor.

 

"Pj Bupati Bogor wajib memberikan klarifikasi secara terbuka kepada publik terkait statement yang menyakiti perasaan para kiai yang berjuang untuk meningkatkan pengetahuan para generasi dalam bidang agama, sosial dan moral dalam menjalani kehidupan. Pj Bupati Bogor harus segera minta maaf secara terbuka. Perlu diketahui pendidikan di ponpes lebih mengutamakan adab, belajar mengetahui secara utuh tentang kehidupan baik persiapan di dunia maupun di akhirat nanti," tegas Sekretaris Ponpes Tarbiyatul Aulad, Cijulang, Desa Kopo, Kecamatan Cisarua, Feri B Hasan, Senin, 3 Februari 2024.

 

Feri mengatakan, Kabupaten Bogor sejak lama dijuluki Tegar Beriman karena wilayahnya banyak dihuni para ulama. Sehingga, statement Bachril Bahri yang menyudutkan Ponpes sebagai salah satu akar masalah penyebab menurunnya RLS di Kabupaten Bogor merupakan ungkapan yang keliru. 

 

"Sangat keliru dan blunder ungkapan Bapak Pj Kabupaten Bogor. Seharusnya Pj Bupati melakukan riset terlebih dahulu sebelum melontarkan ucapan yang membuat kegaduhan," ungkap Feri yang merupakan salah satu pendiri Forum Alumni Badan Eksekutif Mahasiswa se-Indonesia (FABEM) ini.

 

Menurut Kader Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Bogor ini, sebagian besar ponpes telah memiliki boarding school dan lembaga pendidikan madrasah. Pada sisi lain, faktanya banyak generasi lulus sekolah tingkat SMP dan SMA di Kabupaten Bogor yang kesusahan mencari lapangan pekerjaan.

 

"Untuk itu seharusnya pemerintah membuat pembenahan dari sektor pendidikan formal bukan menyudutkan pondok pesantren. Perlu diketahui pada tahun 2023, jumlah pengangguran lulusan SMA di Kabupaten Bogor mencapai 55.788 orang. Jumlah ini merupakan bagian dari total pengangguran terbuka di Kabupaten Bogor yang mencapai 231.688 orang. Artinya Pemkab Bogor tidak bisa memfasilitasi para generasi untuk mendapatkan kerja yang layak di Kabupaten Bogor meski lulus mendapatkan ijazah atau mencapai angka RLS," bebernya. 

 

Ribuan Santri Siap Demo

 

Sementara itu, Ketua Rumah Santri, Ruhiyat Sujana menyebut ucapan Bachril Bakri soal tudingan ponpes jadi penyebab rendahnya RLS telah mencederai para kiai hingga santri di Kabupaten Bogor. 

 

"Pj Bupati Bogor mestinya berhati-hati dalam berucap, khususnya di sektor pendidikan keagamaan. Harusnya Pj Bupati Bogor memahami dulu secara mendalam permasalahannya, jangan asal tuduh," tegas dia, Minggu, 2 Februari 2025. 

 

Ia mengaku, ucapan Bachril Bakri telah memantik amarah para pimpinan ponpes. "Jelas kami sangat merasa terganggu dengan ucapan itu. Banyak juga para pimpinan pondok pesantren, para kiai, ustadz, dan santri yang menyampaikan keresahannya ke kami atas statement tersebut," kata dia.

 

"Jangan mengkambinghitamkan pondok pesantren. Harusnya Pemda Bogor mendorong agar pendidikan formal merangkul pondok pesantren salafiyah," lanjutnya.

 

Ruhiyat Sujana menekankan, pemerintah mestinya berpikir sudah berapa jauh mereka membantu keberadaan pondok pesantren yang telah mendidik masyarakatnya baik secara keagamaan maupun ilmu lainnya.

 

"Jangan malah dijadikan kambing hitam harusnya menjadi catatan bagi pemerintah sejauh mana langkah yang sudah dilakukan termasuk soal keberpihakan terhadap pendidikan dunia  pesantren," jelas dia.

 

Ia meminta, Kementrian dalam negeri (Kemendagri) mengevaluasi Bachril Bakri karena dinilai tidak paham kultur dan budaya yang ada di Kabupaten Bogor yang banyak pondok pesantren.

 

Sementara itu, Ustadz Ishak (Ki Pacul) yang juga sebagai Panglima Rumah Santri mengajak kepada seluruh pimpinan pondok dan santri di Kabupaten Bogor untuk aksi mengecam ucapan Pj Bupati Bogor, Bachril Bakri.

 

"Pernyataan Pj Bupati sangat mencederai dan melukai kalangan pondok pesantren santri maka dengan ini akan menyatakan sikap dengan melakukan penggalangan untuk melakukan Aksi Bela Pondok Pesantren dengan menurunkan ribuan para santri dan ustadz yang ada dibumi tegar beriman," tegasnya.

 

Editor : Acep Mulyana

Tuliskan Komentar
logo-img Penjuru Bogor

PT Magnet Jurnalisme Indonesia

Akta Notaris Ade Wirdatus Sofyah, SH.Mkn No 10 Tanggal 29 Januari 2024
SK Menkumham : No AHU - 0008113.AH.01.01.Tahun 2024
NIB : 3001240058843
NPWP : 04.599.476.1-404.000
Jln Calincing 6 Blok D 8 No 12 , Villa Bantar Jati - Kelurahan Tegal Gundil , Kecamatan Bogor Utara , 16152 Kota Bogor
Telp : 0251 - 2020123

All Rights Reserved © 2025 Penjuru Bogor